ketahuilah, ada dua kelompok manusia dalam menyikapi kegagalan.

pertama, orang yang selalu tersenyum dalam kondisi apapun, termasuk ketika tertimpa kegagalan. karena, menangis, merenung, apalagi melampiaskan dengan cara yang buruk tidak akan menimbulkan keberhasilan, kecuali justru hanya akan menambah kesedihan yang sudah terjadi.

kedua, orang yang menyikapi kegagalan akan sangat reaktif, emosional, frustasi seakan-akan dunia sudah berakhir. orang tersebut merasa jika kegagalan tidak segera ditumpahkan dengan kekesalan, amukan, atau makian, maka selamanya dia akan merasa menyesal seperti tiada tiada harapan lagi pada hari kemudian.

seseorang yang bisa mengerti kondisi sulit dan pahit, menjadi suatu proses pematangan menuju kebahagiaan termasuk orang yang arif dan bijak. karena tidak ada orang sukses tanpa ada halangan.

dan sebaliknya seseorang yang gelisah dengan adanya tantangan, kepahitan dan kegagalan termasuk orang yang kerdil dan jumud.

jika manusia ingin mengetahui nasibnya di masa depan, maka koreksilah apa yang apa yang telah diperbuatnya pada saat ini.

hari inilah yang akan menentukan masa depanmu.

masa lalu merupakan cermin dan masa depan merupakan cita -cita.

dari sini, seseorang akan mulai merasakan, bahwa diluar kesedihan dan kecemasan yang dihadapinya, ternyata masih ada kenikmatan yang belum disentuhnya. sentuh dan gapailah kenikmatan dalam kesedihan. karena sesungguhnya manusia sendirilah yang masih menutup mata hatinya terhadap kebahagiaan itu sendiri.

Published by zamruddiin98

Santri nakal

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started